Pidato Presiden Barrack Obama di Universitas Indonesia
Beberapa frasa menarik yang digunakan Obama:
“Pulang kampung nih.”Ini kalimat awal yang disampaikan Obama setelah menyampaikan salam. Kalimat ini sangat efektif dalam membangun keterhubungan awal Obama sebagai orator dengan audiensnya. Dengan kalimat ini, Obama ingin menyampaikan pesan, “Saya bagian dari Anda”.
“Indonesia bagian dari diri saya.”Kalimat ini mendapat tepuk tangan meriah dari audiens. Obama bercerita bagaimana awal dia tinggal di Indonesia karena ibunya menikah dengan seorang warga Indonesia. Obama bercerita bagaimana dia sebagai seorang anak kecil beradaptasi dengan masyarakat Indonesia. Obama juga menceritakan tentang Hotel Indonesia, pusat perbelanjaan Sarinah, banyaknya becak dan bemo. Tak lupa dia mengatakan dirinya sebagai anak “Menteng Dalam”. Obama juga berkisah bagaimana dia bermain layang-layang, makan sate dan bakso. Bahkan tak lupa Obama menirukan bagaimana suara tukang sate dan bakso dengan mengucapkan, “Sate, bakso, enak ya.”
Perhatikan kalimat ini sangat efektif dalam menarik simpati audiens. Obama berhasil menciptakan nostalgia masa lalu yang membuat audiens bersimpati dengan apa yang dia lakukan.
Tidak ada teman-teman yang menyangka bahwa saya akan datang kembali sebagai presiden. Obama bahkan cukup update bahwa orang Indonesia terkoneksi dengan baik dengan sosial media. Dan bagaimana Indonesia akan menjadi negara yang diperhitungkan di Asia Pasifik.
Kalimat ini juga sangat cerdas dalam memperkuat koneksi yang terbangun antara Obama dengan audiens di Indonesia.
Selanjutnya Obama mengatakan,
“Saya ingin menyampaikan tiga hal: Development, Democracy and Religious Faith”.Perhatikan bagaimana Obama juga menggunakan rules of three yang sangat efektif untuk menyampaikan isi pidatonya. Dengan membagi pidatonya dalam tiga hal, Obama membuat audiens mudah mengikuti apa yang akan dia sampaikan sekaligus mengingatnya.
“Nusantara that stretch from Sabang to Merauke”Kalimat sederhana ini menunjukkan bahwa Obama perhatian kepada siapa dia berbicara dan apa yang ingin mereka dengarkan.
“Bhinneka Tunggal Ika, Unity in Diversity”Di sini terlihat bagaimana Obama benar-benar mempersiapkan pidatonya dengan mempelajari dengan baik negara yang dia tuju. Secara khusus Obama bercerita kunjungannya ke Masjid Istiqlal, makna dari kata Istiqlal, dan bagaimana masjid tersebut dirancang oleh arsitek yang beragama Kristen.
“Sebagai penutup saya mengucapkan kepada seluruh rakyat Indonesia. Terima kasih. Assalamualaikum.”Obama berusaha mengucapkan seluruh kalimat tersebut dalam bahasa Indonesia. Ini menunjukkan bagaimana dia menghargai audiens yang dia tuju dan membuat audiens merasa terhormat atas usahanya berbicara dalam bahasa Indonesia.
Kesimpulan
Tidak dapat dipungkiri Presiden Obama dikenal sebagai seorang orator yang handal. Kemampuannya berbicara secara berwibawa, menyampaikan pesan yang menggugah audiens, serta menciptakan hubungan bahwa dirinya bagian dari audiens adalah keahlian Obama. Anda bisa belajar dari teknik-teknik yang dipakai oleh Presiden Obama dalam setiap kesempatannya berpidato.Secara khusus dalam buku “Say It Like Obama and Win – The Power of Speaking With Purpose and Vision” Shel Leanne menjelaskan teknik yang dipakai Obama dengan menganalis pidato-pidato yang pernah dia sampaikan. Anda bisa belajar secara lebih mendalam teknik public speaking dari seorang orator handal.
http://www.presentasi.net/
0 komentar:
Posting Komentar