“Jangan Abaikan Visual Slide karena pengaruhnya sangat besar dalam menunjang keberhasilan anda dalam menyampaikan presentasi dihadapan klien anda sekali lagi Jangan Abaikan Visual Slide“
arif_jic@yahoo.co.id atau di YM : arif_jic
HP 085880878417
Jangan sampai anda presentasi di depan, sementara audiens menikmati tidurnya, atau fisiknya ada di hadapan anda tetapi pikirannya konsentrasi dengan yang lain, karena slide presentasi anda membosankan.
Sebelum terjadi hal-hal yang buruk dalam menyampaikan presentasi, segera temukan solusi anda di KREASIpresentasi. Percayakan pembuatan slide presentasi anda kepada yang ahlinya. Kami tumbuh menjadi besar karena anda, saatnya memberikan yang terbaik
Proses penggalian ide dimulai dari konsep yang anda berikan. Kami menerjemahkan dalam bentuk yang kreatif, menyederhanakan sesuatu yang rumit serta mengolah menjadi sebuah konsep yang terbaik.
Kesulitan anda menjadi tantangan dan peluang bagi kami untuk mengembangkan desain yang terbaik. Kepuasan anda menjadi energi bagi kami untuk terus berkreasi menemukan solusi terbaik.
Slide tanpa visual yang terbaik ibarat sayur tanpa garam, menjadi ada tanpa rasa, nyata tapi tidak bisa dinikmati. Kami menawarkan visual yang terbaik (eye catching) yang dapat merubah persepsi negatif menjadi positif
“Jangan Abaikan Visual Slide karena pengaruhnya sangat besar dalam menunjang keberhasilan anda dalam menyampaikan presentasi dihadapan klien anda sekali lagi Jangan Abaikan Visual Slide“
Pertama, pakailah mata kail dan senar yang sesuai dengan berat ikan tersebut. Karena apabila Saudara memakai senar untuk ikan kecil (biasanya lebih tipis), jika ditarik oleh ikan yang besar, dijamin pasti putus.
Jika Anda ingin mendapat ikan yang lebih kecil, gantilah mata kail dan senar dengan ukuran yang sesuai pula. Yang kedua, aturlah jarak pengapung dengan timah. Jika Anda ingin mendapat ikan kecil, aturlah jarak pengapung dengan timah itu agak dekat. Karena biasanya ikan kecil suka hidup di permukaan air.
Demikian sebaliknya dengan ikan yang besar. Jarak antara pengapung dengan timah diatur agak jauh, karena ikan besar lebih suka hidup di air yang dalam.
Melakukan presentasi sebenarnya mirip dengan memancing. Meskipun umpannya sama, untuk audience yang berbeda, diperlukan media yang berbeda pula.
Inilah tips yang perlu Anda perhatikan;
Pertama, preferensi dari audience. Perhatikanlah keinginan audience. Ada beberapa audience yang ingin melihat presentasi hanya lewat infokus. Misalnya Bos besar Anda. Ada juga yang ingin mempunyai handouts, bahkan ada yang ingin menanyakan sampai ke hal-hal yang paling detail.
Kedua, tujuan presentasi. Jika berharap ada banyak diskusi, hindarilah pemakaian 35mm slide yang terlalu banyak. Ruangan yang gelap akan menciptakan suasana “Saya Berbicara, Anda Mendengar”. Audience seolah-olah anak SD tahun 70-80-an-,”Duduk, Diam, Dengar”. Jadi, perhatikanlah fasilitas seperti ini. Jika kurang tepat pemakaiannya, bisa jadi runyam.
Ketiga, tersedianya alat-alat yang diperlukan. Jika memakai fasilitas overhead, pastikan ruangan presentasi tersedia proyektor. Jika memakai 35 mm slide, pastikan adanya dim light atau bisa juga pakai proyektor. Jika presentasi akan memakai powerpoint, pastikanlah tersedia infokus. Jika sudah, cek sekali lagi 15 menit sebelum presentasi dimulai.
Keempat, jumlah audience. Pakailah handouts, jika jumlah audience Saudara sekitar 3 sampai 5 orang. Jika di bawah 20 orang pakailah flipchart. Jika audience Saudara mencapai ratusan orang, pakailah overhead atau 35 mm slide atau yang lebih modern pakailah powerpoint yang sudah dihubungkan ke infokus (lengkapnya, lihat pada tips Jumlah Audience).
Pemakaian ini bukanlah harga mati, artinya bisa saja Saudara melakukan presentasi dihadapan 3-5 orang dengan memakai infokus. Atau mem-fotocopy handouts Saudara untuk seluruh audience yang hadir. Saran saya, kombinasi adalah paling bagus.
Persiapkanlah handouts dan powerpoint Saudara sekaligus. Selain audience akan memperoleh hasil yang paling maksimal, juga apabila tiba-tiba komputer Saudara hang, Saudara masih punya overhead.
Oleh: Rhenald Kasali
Setelah membaca isinya, saya kira tulisan ini wajib dishare untuk kepentingan umat. Semoga bermanfaat.
MENGEMBANGKAN TOPIK
Banyak orang yang menduga bahwa dirinya punya kemampuan yang sama dengan seorang presenter yang sedang melakukan presentasi. Mereka menduga dengan mengenal topiknya mereka bisa melakukan presentasi. Dugaan ini tentu saja keliru, sebab banyak orang yang cuma “merasa” mampu, bukan sesungguhnya mampu. Sebagian besar orang itu hanya berhenti di judul saja karena tak mampu mengembangkan topik itu dengan baik. Kalau disuruh bicara bisa jadi kalimatnya akan habis dalam lima menit, lalu melantur.
Supaya dapat melakukan presentasi dengan baik dan focus saudara tentu harus mengembangkan topik itu sebaik mungkin. Bagaimanakah caranya?
Pertama, perkayalah topik saudara dengan bacaan. Tanpa literature yang baik, topik saudara akan terasa miskin, atau mungkin tak memberi hal baru bagi orang lain.
Kedua, perkayalah topik saudara dengan hal yang sebenarnya sedang terjadi dalam dunia riil. Seorang presenter terkenal biasanya sudah dengan sendirinya didatangi oleh informasi, sedangkan seorang pemula harus mengumpulkannya sendiri. Saudara harus bertanya ke sana ke mari, untuk meyakinkan betul bahwa apa yang dikatakan literature sejalan dengan dunia riil.
Ketiga, latihlah otak berpikir dengan melakukan latihan presentasi di kalangan terbatas. Biasanya pada saat saudara berbicara, berkembang pemikiran-pemikiran baru yang muncul secara tiba-tiba. Catatlah baik-baik, lalu kembangkan perlahan-lahan. Pada prinsipnya, kalau sebuah topik dikembangkan, otak saudara akan mengajak saudara lebih jauh. Mekanisme activated spreading dalam otak kita memungkinkan kita mengaitkan satu kategori dengan kategori lainnya.
Keempat, pangkas bagian-bagian yang dirasakan membuat saudara tidak focus, menimbulkan keragu-raguan, atau membuat waktu presentasi tidak cukup.
Kelima, tulislah dalam bentuk kerangka berpikir sebelum materi disajikan. Saya akan mengajak pembaca menggunakan kerangka berpikir (logical structure) untuk mengembangkan topik ini pada presentasi selanjutnya.
MEMBANGUN LOGICAL STRUCTURE
Salah satu cara mengembangkan topik adalah dengan menggunakan logical structure. Logical structure pada dasarnya adalah sebuah alat bantu untuk menguraikan benang-benang kusut ke dalam sebuah diagram yang kita sebut logical tree. Bentuknya semacam outline. Dengan demikian ia adalah sebuah rencana (bukan a final product),sehingga sifatnya sangat terbuka untuk mengalami penyesuaian-penyesuaian atau perubahan-perubahan.
Alat ini sangat bermanfaat untuk mengarahkan jalan berpikirnya audience sehingga dari awal mereka sudah tahu kemana arah presentasi. Selain itu, struktur ini juga berguna untuk bekerja dalam team, atau bagi mereka yang belum terbiasa (terlatih) mengembangkan topik. Dengan memiliki suatu logical tree, para anggota team tinggal memilih subtopik mana yang menjadi tanggungjawabnya, dan kemana arah presentasi ini akan ditujukan.
Kalau struktur ini sudah digambarkan, dan segalanya sudah dipetakan, maka tak ada alasan bagi saudara untuk tidak memulainya sama sekali. Outline ini adalah sebuah rencana, dan rencana akan jadi kenyataan kalau saudara segera memulainya.
Logikanya, struktur ini akan mendorong saudara membuat suatu point, lalu mencari penjelasannya (dukungan-dukungannya) sampai tuntas. Intinya terdiri dari headings, subheadings dan supporting details.
Darimana saudara harus memulainya?
Logical tree ini harus dimulai dengan apa yang kita sebut sebagai main points, yaitu hal-hal pokok yang harus diberi jawabannya. Tentu saja main points harus dibatasi. Jangan terlalu ambisius dengan bernafsu memberikan seluruh penjelasan, seluas-luasnya. Ingatlah manusia punya kemampuan yang terbatas dalam mengolah informasi. Lagian pula, manusia akan mengalami fatigue (keletihan) bila dipaksa menerima banyak hal sekaligus. Jadi saudara harus memotongnya, memfokuskan pada hal-hal yang paling penting saja dan saling berhubungan. Jika saudara harus menyajikan banyak hal, mungkin saudara harus berani meminta izin membagi presentasi itu ke dalam beberapa presentasi dengan topik yang berbeda.
Main points yang dipilih haruslah menjawab pertanyaan yang kira-kira akan diajukan audience (misalnya pengambil keputusan). Holcombe dan Stein yang menulis buku Presentations for Decision Making mengungkapkan sebagai berikut:
- Kalau main point-nya adalah rekomendasi atau suatu konklusi, maka pertanyaannya adalah “why” dan jawabannya adalah a series of reasons.
- Kalau main point-nya adalah prosedur, maka pertanyaannya adalah “how”, dan tentu saja jawabannya adalah a series of steps.
- Kalau main point-nya adalah suatu deskripsi terhadap suatu analisis, maka pertanyaannya adalah “what” dan jawabannya adalahparts of the whole.
Cobalah menerapkan pertanyaan di atas, dan Insya Allah saudara akan dibantu berpikir. Dengan mengajukan pertanyaan “why” misalnya, saudara mungkin akan merenung, berpikir, lalu sampailah pada jawaban-jawaban yang menyenangkan dan memuaskan. Silahkan mencoba.
VISUAL
“If a picture paints a thousand words…”
Dikutip dari lagu “If” oleh “Bread”
Saya yakin banyak pembaca yang suka dengan syair lagu di atas. Sebuah lagu yang me-retrieve ingatan kita ke masa lalu. Lagian pula, sebuah syair yang indah, yang mengingatkan kita betapa sebuah lukisan sanggup menguraikan seribu makna. Nah, apa kaitannya dengan tips kita kali ini?
Kalau kita memperhatikan anak-anak, mereka suka sekali dengan buku bacaan yang banyak gambarnya. Tintin, Asterix, Lucky Luke, Dragon Ball, Doraemon, Conan, dan Mulan adalah contoh dari sekian banyak buku anak-anak lainnya. Mereka bisa tertawa terkekeh, tersenyum atau merasa gregetan hanya dengan melihat gambar kartun ini. Tanpa membaca isinya, mereka bisa menangkap pesan dari gambar tersebut.
Audience itu mirip dengan anak-anak. Presentasi Saudara akan mudah dipahami audience jika Saudara menyertakan alat bantu visual. Apalagi jika Saudara akan mempresentasikan data-data numerikal, maka Saudara harus mempersiapkan grafik, bagan atau tabel. Dengan alat bantu ini, presentasi Saudara akan jauh lebih efektif dibandingkan jika Saudara mengatakannya secara lisan. Dan, jangan lupa, alat bantu ini juga merupakan bukti akan pernyataan-pernyataan Saudara.
Lebih dari itu, penyajian visual ini tidak hanya sekadar grafik dan tabel saja. Sekarang, dengan menggunakan software tertentu-misalnya powerpoint-kita bisa menggabungkan suara, foto, clip art, animasi dan video cameradalam satu file presentasi. Kita juga bisa menghubungkan antar text, antar file dalam satu presentasi. Kemampuan mengolah program ini, akan membuat citra presentasi Saudara bertambah. Paling tidak, Saudara telah memberikan kesan pertama kepada audience bahwa Saudara siap melakukan presentasi.
Ambil contoh, jika Saudara akan mempresentasikan sebuah situs e-commerce yang Saudara miliki kepada salah satu perusahaan venture capitalist. Saudara mengatakan bahwa situs Saudara ini sudah masuk ke dalam top ten ranking Altavista, salah satu search engine yang sangat terkenal di dunia internet. Situs e-commerce ini juga dikunjungi ratusan ribu orang per-hari. Nah, dalam presentasi seperti ini, Saudara harus menampilkan situs e-commerce dan juga situs Altavista dalam presentasi Saudara. Jangan lupa, tampilkanlah situs Altavista ini yang sedang memuat ranking situs e-commerce Saudara. Hal ini akan menambah keyakinan audience kepada Saudara.
Namun demikian, perlu diingat bahwa visual hanyalah sekadar alat bantu. Selain itu, Saudara tetap harus menceritakan visual ini dengan kata-kata yang mudah dimengerti.
Menurut Holchombe dan Stein (1990), daya tarik suatu presentasi dapat ditingkatkan melalui;
Pertama, pilihlah media yang cocok dengan jumlah audience.
Kedua, berilah desain yang bisa menambah citra dan daya tarik pada presentasi Saudara.
Ketiga, sesuaikanlah gambar ini dengan data yang ada.
Saudara, pada tips selanjutnya, kita akan membahas langkah-langkah di atas secara lebih mendalam.
MEMILIH MEDIA
“Dalam seni yang penting bukan apanya, melainkan bagaimananya”
Alexander Solzhenitshyn, Suatu Hari dalam Kehidupan Ivan Denisovitch
Apabila suka memancing, tentu tahu bedanya memancing ikan besar dan ikan kecil. Ikan laut biasanya memiliki berat lebih dari 5 kilogram. Ada kiat-kiat tersendiri untuk memancing ikan sebesar ini. Pertama, pakailah mata kail dan senar yang sesuai dengan berat ikan tersebut. Karena apabila Saudara memakai senar untuk ikan kecil (biasanya lebih tipis), jika ditarik oleh ikan yang besar, dijamin pasti putus. Jika Saudara ingin mendapat ikan yang lebih kecil, gantilah mata kail dan senar dengan ukuran yang sesuai pula. Yang kedua, aturlah jarak pengapung dengan timah. Jika Saudara ingin mendapat ikan kecil, aturlah jarak pengapung dengan timah itu agak dekat. Karena biasanya ikan kecil suka hidup di permukaan air. Demikian sebaliknya dengan ikan yang besar. Jarak antara pengapung dengan timah diatur agak jauh, karena ikan besar lebih suka hidup di air yang dalam.
Melakukan presentasi sebenarnya mirip dengan memancing. Meskipun umpannya sama, untuk audience yang berbeda, diperlukan media yang berbeda pula. Inilah tips yang perlu Saudara perhatikan;
Pertama, preferensi dari audience. Perhatikanlah keinginan audience. Ada beberapa audience yang ingin melihat presentasi hanya lewat infokus. Misalnya Bos besar Anda. Ada juga yang ingin mempunyai handouts, bahkan ada yang ingin menanyakan sampai ke hal-hal yang paling detail.
Kedua, tujuan presentasi. Jika berharap ada banyak diskusi, hindarilah pemakaian 35mm slide yang terlalu banyak. Ruangan yang gelap akan menciptakan suasana “Saya Berbicara, Anda Mendengar”. Audience seolah-olah anak SD tahun 70-80-an-,“Duduk, Diam, Dengar”. Jadi, perhatikanlah fasilitas seperti ini. Jika kurang tepat pemakaiannya, bisa jadi runyam.
Ketiga, tersedianya alat-alat yang diperlukan. Jika memakai fasilitas overhead, pastikan ruangan presentasi tersedia proyektor. Jika memakai 35 mm slide, pastikan adanya dim light atau bisa juga pakai proyektor. Jika presentasi akan memakai powerpoint, pastikanlah tersedia infokus. Jika sudah, cek sekali lagi 15 menit sebelum presentasi dimulai.
Keempat, jumlah audience. Pakailah handouts, jika jumlah audience Saudara sekitar 3 sampai 5 orang. Jika di bawah 20 orang pakailah flipchart. Jika audience Saudara mencapai ratusan orang, pakailah overhead atau 35 mm slide atau yang lebih modern pakailah powerpoint yang sudah dihubungkan ke infokus (lengkapnya, lihat pada tips Jumlah Audience).
Pemakaian ini bukanlah harga mati, artinya bisa saja Saudara melakukan presentasi dihadapan 3-5 orang dengan memakai infokus. Atau mem-fotocopy handouts Saudara untuk seluruh audience yang hadir. Saran saya, kombinasi adalah paling bagus. Persiapkanlah handouts dan powerpoint Saudara sekaligus. Selain audience akan memperoleh hasil yang paling maksimal, juga apabila tiba-tiba komputer Saudara hang, Saudara masih punya overhead.
1. Pahami bahwa perasaan grogi adalah energi positif
Apa yang anda rasakan saat grogi? Dada berdebar-debar, keringat dingin mengucur, bibir bergetar, dan darah seolah mengalir lebih cepat. Pahami bahwa semua itu adalah sebuah dorongan energi yang meluap dari dalam diri anda. Tidak ada yang salah pada energi itu. Ia perlu disalurkan secara positif. Ia semestinya menjadi bahan bakar yang mendorong presentasi anda lebih baik. Anda bisa menggunakan energi itu untuk memantapkan penampilan anda.
2. Bersikaplah nothing to loose.
Keinginan kita untuk bersikap sebaik-baiknya mendorong munculnya perasaan grogi. Secara negatif, pikiran kita biasanya terbebani oleh ketakutan untuk membuat kesalahan, kekhawatiran akan gagal, kecemasan bila melakukan kekonyolan, dan berbagai bayangan-bayangan negatif lainnya. Sebelum anda bisa menggunakan energi grogi itu secara positif, maka terlebih dahulu anda harus menetralisir emosi-emosi negatif tersebut. Bersikaplah “nothing to loose”; tak sesuatu yang patut kita takutkan. Bila toh kita gagal, maka tidak sesuatu yang harus menjadikan kita begitu kehilangan.
3. Tenangkan diri anda.
Sementara anda menunggu giliran, atur nafas anda. Tarik nafas dalam-dalam, keluarkan lambat-lambat. Keluarkan energi yang meletup-letup dalam dada anda melalui hembusan nafas yang teratur. Tenangkan pikiran dan emosi anda. Bila perlu pejamkan mata. Kumpulkan energi itu sebaik-baiknya. Jangan biarkan mengganggu ketenangan jiwa anda.
4. Kerahkan energi anda.
Kerahkan energi anda. Lepaskan energi itu dari “kekangannya”. Bila para audiens memberi appalus pada pembicara sebelum anda, maka kerahkan energi anda dengan memberikan applaus yang tak kalah meriah. Berdirilah dengan sigap. Berjalanlah dengan tegap dan mantap. Bila perlu hembuskan nafas lepas sambil berteriak kecil, “yes”. Atau turut bertepuk tangan menyambut applaus dari audiens. Lakukan apa-apanya dengan sikap tegas. Biarkan energi itu mengalir dalam gerakan anda.
5. Berbicaralah dengan keras dan lantang.
Bila anda berbicara lambat, maka bibir anda akan semakin gemetar, suara anda pun bergetar. Salurkan rasa grogi anda melalui suara anda yang keras dan lantang.
Suara keras anda bukan hanya dapat mengatasi kecemasan, namun juga sarana menyalurkan energi tersebut. Ada baiknya anda menghafal teks pertama anda namun tetap bersikap wajar.
6. Diam.
Anda dapat menyalurkan ketegangan dalam diri anda pada para audiens, yaitu dengan memulai presentasi anda dengan diam beberapa detik. Biarkan ketegangan anda terserap dan jadi ketegangan audiens. Bila anda merasa ketegangan di audiens sudah cukup meninggi, mulailah presentasi anda dengan sebuah pembukaan yang kuat, tajam dan lantang.
7. Lontarkan humor yang wajar.
Lenturkan kegugupan anda dengan sebuah humor yang wajar. Anda memang perlumerencanakannya dengan baik, namun jangan sampai kehilangan spontanitas.Dan, humor terbaik yang tidak akan melukai perasaan siapa pun adalah humor tentang diri anda.
Sumber: www.smu-net.com dalam www.rajaraja.com
Beberapa kali saya melihat di gakkai, banyak peneliti yang sebenarnya materinya sangat menarik, tapi cara mempresentasikan idenya membuat orang malas mengikuti. Ada yang presentasi sambil membaca teks, ada yang terlalu banyak memakai animasi power point yang tidak perlu (huruf loncat-loncat, bendera berkibar-kibar), ada juga yang presentasi seperti membaca hafalan tanpa sekalipun eye-contact dengan pendengar. Sebaliknya, ada juga presentasi yang disajikan amat menarik, efektif, mampu berkomunikasi dengan audience, kadang diselingi humor, sehingga mampu meraih perhatian pendengarnya.
Cara yang mudah untuk menilai presentasi kita adalah dari pertanyaan yang diajukan. Presentasi yang menarik, akan memancing banyaknya pertanyaan dan komentar dari pendengar, walau komentar yang bersifat kontra/serangan balik sekalipun. Sebaliknya, kalau tidak ada pertanyaan sama sekali dari pendengar, berarti presentasi kita gagal, penelitian kita tidak menarik, atau membosankan (pendengar mungkin ingin agar sesi kita cepat selesai untuk beralih ke pembicara berikutnya).
Saat masih kuliah dulu, saya kurang memikirkan pentingnya mempelajari teknik presentasi agar ide kita bisa terkomunikasikan kepada thought-collective. Minggu yll. professor di lab. saya (Prof. Hasegawa) menyampaikan rangkuman beliau ttg. tips-tips dalam presentasi penelitian. Rangkuman tsb. bersumber dari artikel di Bio Nikkei business bulan November 2001, dan dimodifikasi berdasarkan pengalaman beliau sebagai peneliti di bidang medical imaging.
7 tips agar anda sukses dalam presentasi
Point 1 : Untuk meyakinkan pendengar, jangan memilih cara inkonvensional (tidak lazim), tapi sampaikan presentasi yang “berisi” agar bisa difahami oleh pendengar.
Hal yang sangat penting dalam memberikan presentasi, adalah kemampuan persuasi dari materi yang disajikan. Hindarkanlah memakai trik atau cara inkonvensional yang kurang perlu, agar tidak mengurangi reliability dari materi yang disampaikan. Jika pendengar presentasi anda terdiri dari para ekspert, presentasi yang bersifat “menyerang”, “straight”, “smash” lebih efektif. Sebalikya, jika cara presentasi anda terlalu bertele-tele, berakibat menurunnya konsentrasi ekspert pendengar yang berusaha memahami penelitian anda. Untuk meningkatkan reliability, tidak ada jalan lain kecuali meningkatkan mutu dari materi yang dipresentasikan. Untuk itu, sebelum melakukan presentasi, diperlukan kerja keras untuk memilih, merangkai materi yang akan disajikan.
Salah satu cara yang sering ditempuh, adalah memberikan penekanan pada isi yang dianggap penting. Misalnya mengatakan “Temuan yang paling penting dalam penelitian ini adalah ….”, selanjutnya diikuti dengan penjelasan bagian yang dimaksud. Cara lain misalnya dengan beberapa kali memperlihatkan data yang penting, agar pendengar memberikan perhatian lebih terhadap data tsb. Dengan cara tersebut, ide anda dapat tersampaikan secara efektif pada pendengar.
Point 2 : Faktor penting dalam presentasi adalah keseluruhan ide yang disampaikan harus dapat difahami oleh pendengar
Dalam presentasi, sangat penting bahwa ide yang disampaikan dapat difahami secara keseluruhan oleh pendengar. Untuk itu, saat menyiapkan slide, pada bagian awal jelaskan item-item apa saja yang akan dibahas. Selanjutnya jelaskan secara detail masing-masing item tersebut. Hal yang sama dilakukan juga saat menjelaskan tiap item/sub bahasan. Pertama-tama jelaskan secara singkat hal apa saja yang akan dibahas, baru diikuti dengan penjelasan detail masing masing sub bahasan.
Misalnya anda ingin menjelaskan karakteristik metode yang anda teliti. Pertama-tama jelaskan ada berapakah karakteristik dari metode tsb. Setelah itu, diikuti dengan menjelaskan masing-masing karakteristik tersebut secara berurutan dan terstruktur.
Jika anda menjelaskan hasil eksperimen, pertama-tama jelaskan bagian terpenting dari hasil tersebut dengan kalimat yang sederhana dan mudah ditangkap. Baru kemudian siapkan slide yang menjelaskan secara detail karakteristik hasil yang diperoleh.
Dengan membuat slide terstruktur seperti ini, saat anda menyampaikan presentasi, ide keseluruhan/outline dengan sendirinya akan dijelaskan pada awal dari slide presentasi. Misalnya “Pada metode ini ada tiga karakteristik yang penting. Ketiga hal tsb. masing-masing A, B dan C. Penjelasan selengkapnya dari ketiga karakteristik tersebut adalah sebagai berikut. …… “.
Point 3 : Pada akhir presentasi, sangat dianjurkan untuk mengulas kembali point-point penting yang dipresentasikan
Pada slide terakhir, sangat dianjurkan untuk mengulas kembali bagian-bagian penting yang perlu “digarisbawahi”. Anda dapat mengawalinya dengan kalimat sbb. “Demikian telah kami jelaskan penelitian mengenai W. Sebelum menutup presentasi ini, kami ingin mengulang kembali beberapa hal dan temuan penting dalam penelitian ini”. Untuk menjelaskan per point, anda dapat memakai kalimat misalnya sbb. “Pada studi ini, ada tiga temuan penting, yaitu X, Y dan Z.” Diikuti dengan menjelaskan masing-masing X, Y dan Z. Pemakaian kata “tiga” pada kalimat di atas, yang menunjukkan “banyaknya point” akan sangat membantu pendengar untuk memahami dan mengingat hal-hal yang akan disampaikan.
Dalam penyampaian tsb., anda perlu memikirkan cara pengungkapan yang paling jitu, dan paling berkesan (chikara wo ireta hanashi-kata), akan tetapi tidak jangan sampai terkesan tergesa-gesa. Fikirkan dengan sebaik-baiknya point-point penting mana yang akan anda sampaikan.
- Misalnya tujuan presentasi tsb. adalah menjelaskan suatu metode, maka point
yang penting untuk diulang adalah segi : keunggulan dan originality.
- Misalnya anda ingin menyampaikan hasil yang menarik dari suatu eksperimen,
maka anda dapat mengulang angka-angka yang mendukung hasil akhir
eksperimen tsb. seperti misalnya recognition rate, error-rate.
Yang manapun yang akan anda sampaikan, anda harus membuat alur cerita yang logis, dengan menyampaikan data yang dapat meyakinkan pendengar. Data seperti ini janganlah ditampilkan secara tiba-tiba pada slide yang terakhir, melainkan harus disampaikan pada tengah alur presentasi.
Penyampaian pada slide terakhir harus bersifat hanya sebagai ulangan. Kalau pada slide terakhir tersebut anda justru menampilkan hasil eksperimen yang sama sekali baru dan belum pernah diperkenalkan pada slide sebelumnya, justru akan berakibat membingungkan pendengar dalam menangkap bagian penting presentasi anda.
Point 4 : Pemakaian demonstrasi eksperimen merupakan hal yang menarik. Siapkan beberapa alternatif yang akan didemonstrasikan pada pendengar.
Catatan : tulisan ini dibuat untuk Hasegawa Laboratory, yang salah satu penelitiannya adalah virtual reality (VR). Jadi yang dimaksud “demonstrasi” di sini adalah memperlihatkan cara kerja software yang telah dibuat tentang tema-tema VR, simulasi virtual endoscopy, dsb. Bisa juga demonstrasi dalam bentuk peragaan alat yang telah dibuat dsb.
Anda dianjurkan agar dalam presentasi (di tengah atau akhir) dapat menyajikan demonstrasi software atau menunjukkan cara kerja alat yang telah dibuat. Demonstrasi yang memakai animasi, moving picture, akan memberikan sentuhan tersendiri yang efektif bagi peningkatan kualitas presentasi. Hal ini akan membuat pendengar lebih yakin atas hasil eksperimen yang telah anda jelaskan.
Jika tujuan presentasi adalah untuk memberikan impresi pada metode, pada bagian demonstrasi, tunjukkan contoh hasil yang memberikan impact kuat atas hasil eksperimen. Jangan lupa, sebelumnya anda perlu jelaskan secara lisan kepada pendengar, bahwa anda akan memperlihatkan sebuah demonstrasi. Hal ini penting karena akan membuat perhatian pendengar terfokus pada demo yang akan anda perlihatkan.
Biasanya cukup 1 jenis demonstrasi saja yang diperlihatkan. Akan tetapi, untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan, sebaiknya disiapkan beberapa jenis demonstrasi yang memiliki karakteristik berlainan, sekitar 2 sampai 4. Dengan demikian anda memiliki kesempatan memilih jenis demonstrasi mana yang akan anda sampaikan dengan memperhatikan reaksi pendengar, dan juga ada cadangan sekiranya salah satu dari demonstrasi tersebut gagal. Jika anda masih punya cukup waktu, tentu saja anda dapat memperlihatkan semua demonstrasi yang telah disiapkan.
Agar anda tidak lupa timing untuk memperlihatkan demonstrasi tersebut, bisa juga disiapkan 1 slide dengan tulisan sederhana “video”, sekedar untuk mengingatkan anda bahwa saat tsb. waktunya untuk menampilkan video (atau demonstrasi software) kepada pendengar.
Point 5: Perhatikan pengaturan waktu/scheduling dalam menyampaikan presentasi. Jika presentasi terasa berjalan lambat, anda perlu untuk meringkas materi yang disajikan.
Biasanya waktu untuk presentasi dibatasi, sehingga untuk menyampaikan materi penelitian, anda perlu memperhatikan pembagian waktu untuk tiap slide. Terutama sekali presentasi di seminar, conference maupun interview pekerjaan, bila presentasi anda melewati batas waktu yang ditetapkan akan berakibat kurang baik pada penilaian.
Jadi, rancanglah pembagian waktu untuk tiap hal yang akan disampaikan. Jika presentasi ternyata berjalan terlambat dari semestinya, ringkaslah bagian-bagian yang dapat diringkas, sehingga presentasi dapat berakhir sesuai pada waktu yang direncanakan. Untuk hal ini, saat anda membuat persiapan presentasi, urutkan prioritas hal yang tertulis pada slide, sedemikian hingga bagian atas pada suatu slide berisi hal yagn paling penting, semakin ke bawah prioritasnya lebih rendah daripada yang di atas. Hal ini akan membantu anda saat harus melewati bagian-bagian yang tidak penting, yaitu yang berada di bagian bawah, agar presentasi selesai tepat waktu.
Hal penting yang tidak boleh dilupakan adalah anda harus memperhitungkan terlebih dahulu, waktu untuk memperlihatkan demonstrasi dan waktu untuk tanya jawab.
t = total waktu yang diberikan pada anda
- waktu untuk tanya jawab
- waktu untuk demonstrasi
Hasil pengurangan tsb. adalah t, yaitu sisa waktu yang anda pergunakan untuk menyiapkan slide presentasi. Dari slide presentasi tsb. anda bagi ke dalam beberapa blok, dan alokasikan waktu t tersebut ke dalam tiap blok. Jika anda tidak dapat memperkirakan jatah waktu tiap blok, maka cobalah untuk presentasi sambil mengukur waktu untuk tiap blok. Dengan demikian anda akan dapat memperkirakan, berapa waktu yang diperlukan untuk masing-masing blok, dan seterusnya aturlah sebagaimana dijelaskan di atas.
Selanjutnya, jika hal di atas terjadi dan anda harus men-skip slide, sampaikan pada audience, misalnya “Karena keterbatasan waktu, rencana presentasi ini
sedikit saya ubah….”. (少し予定を変更して…). Hal ini memberikan kesan yang jauh lebih baik daripada anda diam saja saat melewati topik-topik tertentu dalam pembicaraan.
Point 6: Perlunya berlatih presentasi di depan teman/kolega
Jika seseorang belum terbiasa melakukan presentasi, dan tiba-tiba diharuskan memberikan presentasi pada seminar atau forum resmi, seringkali ybs. gagal dikarenakan kata-kata macet di tengah-tengah, atau penjelasan yang diberikan ternyata salah. Jika penampilan anda seperti ini, bagaimana pun bagusnya materi yang akan disajikan, kegagalan tsb. akan membuat pihak pendengar presentasi anda menjadi kurang percaya dan sulit untuk menerima argumen anda.
Untuk menghindari kegagalan ini, tidak ada jalan lain kecuali berlatih presentasi berulang kali. Ajaklah teman anda di lab. sebagai sparring partner. Mintalah agar dia bersedia menjadi pendengar, dan berlatihlah seolah-olah anda berada pada situasi formal yang sebenarnya. Sebaiknya teman yang dipilih adalah orang yang terbiasa melakukan presentasi. Dengan demikian, dia cukup berpengalaman untuk dapat melihat sisi-sisi lemah yang perlu dikoreksi, maupun memberikan masukan bagi presentasi anda.
Lakukan latihan ini berulang-ulang sampai teman anda tidak dapat menemukan kelemahannya. Jika anda belum terbiasa melakukan presentasi, sekurang-kurangnya anda harus berlatih tiga kali. Perbaikilah slide anda jika ada kritikan terhadap urutan slide maupun kekuranglengkapan lay out presentasi. Usahakan agar anda dapat merekam latihan presentasi tsb., agar anda dapat meneliti kembali hal-hal mana yang perlu dikoreksi. Karena latihan seperti ini karena makan waktu beberapa hari, maka sebaiknya anda mulai berlatih sejak 3 minggu sebelum hari-H.
Salah satu manfaat berlatih presentasi di depan orang ini adalah meningkatkan rasa keberanian dan percaya diri anda. Tidak ada obat untuk menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri selain membiasakan diri berbicara dan berpendapat di depan umum.
Point 7 : Cek lah projector sebelum melakukan presentasi
Tidak ada artinya jerih payah anda menyiapkan slide atau demo software, jika anda tidak dapat mempresentasikannya pada hari H. Jangan sampai presentasi anda gagal hanya gara-gara alat tidak dapat bekerja dengan baik. Untuk menghindari kegagalan semacam ini, sebelum presentasi, periksalah apakah alat-alat tersebut dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan.
Jika untuk presentasi tersebut, anda harus meminjam projector, periksalah spesifikasi dan cara instalasinya. Selanjutnya, datanglah lebih awal daripada jadwal presentasi, dan periksalah sekali lagi apakah alat tersebut bekerja dengan benar. Ini untuk mengantisipasi, bila terdapat kerusakan, anda masih memiliki waktu untuk memperbaiki atau mencari alternatif solusi yang lain.
Saat anda men-set tampilan proyektor, sebaiknya jangan memakai slide-slide yang akan dipresentasikan. Disarankan untuk menyiapkan beberapa slide yang berfungsi sebagai “test-pattern” di halaman-halaman awal file presentasi anda.
Tips-tips dalam presentasi penelitian adalah catatan Prof.Hasegawa (Chukyo Univ) disampaikan ke anggota lab. Rangkuman tsb. bersumber dari artikel di Bio Nikkei business bulan November 2001, dan dimodifikasi berdasarkan pengalaman beliau sebagai peneliti di bidang medical imaging.
Nagoya, 20 September 2004
www.asnugroho.wordpress.com/
Maka, mudah-mudahan postingan saya kali ini berguna. Memang aplikasi khusus dari wordpress untuk menampilkan slide presentasi (.ppt / .pptx), tidak, yang ada juga hanya untuk menginput file presentasi di blog, untuk diunduh, tapi tidak ditampilkan. lalu gimana dong caranya??
Tentu saja, ada pihak ketiga yang bisa menyediakannya, yang mudah dan sudah saya gunakan adalah slideshare.net. SlideShare adalah sebuah situs untuk berbagi (sharing) dokumen/file presentasi. Gampangnya jika youtube adalah tempat sharing video, maka slideshare adalah tempat sharing slide presentasi. jadi kita bisa memanfaatkan slideshare ini untuk menampilkan slide presentasi kita di blog. berikut adalah langkah-langkahnya :
anda bisa membuatnya dipostingan tertentu dan/atau dihalaman tertentu.
pastipanji.wordpress.com/
"Pitching is half exciting and nightmare," ujar Bernadus Sumartok, founder of Presentonomics.com ketika membagi ilmunya tentang presentasi di hadapan peserta #StartUpLokal meetup V.13 di Gedung TransTV, Jakarta, Rabu (11/5/2011) malam.
Menurutnya, pitching bisa jadi sangat menumbuhkan semangat karena pengusaha akan bertemu dengan investor, namun akan menjadi mimpi buruk apabila presentasinya tidak maksimal. Oleh karena itu Sumartok membagikan cara membangun slide presentasi sederhana namun dapat menarik perhatian investor saat pitching.
Ia membaginya kepada tiga bagian besar, yakni : Mind of The Time (pembagian waktu), Content is King (isi presentasi adalah raja), dan Visual (betapa visualisasi sangat mendukung presentasi).
Pertama, Mind in Time, atau pembagian waktu bisa dilakukan dengan cara memilah mana yang tidak penting, penting, dan maha penting. Lalu fokuskan pembahasan slide kepada produk, bukan latar belakang atau profil perusahaan. Ketika menjelaskan produk tersebut, lebih baik menunjukkan daripada mengatakan, karena audience lebih tertarik melihat produk langsung dibandingkan mendengar cerita. Idealnya, dalam 15 menit presentasi hanya terdiri dari 12 hingga 20 slide presentasi, maka manfaatkan dengan optimal.
Ke-dua, dalam hal Content Is King. Struktur Ideal bagi startup ketika pitching adalah membahas konten-konten yang dimulai dari perkenalan tentang perusahaan dan tim, lalu dilanjutkan dengan menjelaskan peluang dan kompetisi dalam industri, menjelaskan bisnis model, menyediakan question and answer, juga memberi solusi dari permasalahan yang terjadi di sekitar pengguna startup tersebut. Namun atur semua informasi penting tersebut menjadi informasi sederhana yang mudah dimengerti audience. "Keep it simple slide," ujar Sumartok.
Ketiga, tentang Visual. Sumartok menyarankan agar presentasi menggunakan gambar yang besar dan resolusi tinggi, bukan gambar kecil dan resolusi rendah. "Kalau perlu penuhi semua layar slide dengan gambar agar jelas," ungkap Sumartok.
Ia menambahkan, penggunaan clip art dalam presentasi artinya tidak professional sehingga ia menyarankan agar jangan menggunakan clip art. Jangan lupa untuk memberikan white space yang cukup pada gambar agar ada ruang untuk memasukkan tulisan yang memperkuat gambar. Lalu untuk jenis huruf,dalam satu slide, usahakan agar tidak lebih dari dua jenis huruf dan untuk penulisan angka sebaiknya menggunakan jenis huruf Arial karena lebih jelas terlihat.
KOMPAS.com -
Powerpoint adalah salah satu program yang ada dalam Microsoft Office. Powerpoint dapat dioptimalkan penggunaannya untuk membuat presentasi yang indah, powerfull dan mendukung transfer informasi sesuai dengan rencana dan tujuan komunikan. Slide-slide yang ada dalam Powerpoint dapat dilengkapi tidak saja dengan teks standar, namun juga dapat diperkaya dengan potongan video (video clip), tabel, grafik, gambar, maupun suara.
Lalu, bagaimana menambahkan suara (backsound) pada slide presentasi Powerpoint 2007? Berikut ini tutorial singkatnya.Untuk menambahkan suara pada slide presentasi Powerpoint 2007, langkah pertama, buatlah file powerpoint kemudian buat beberapa slide pada powerpoint. Ilustrasinya seperti gambar berikut:
Kita fokuskan perhatikan pada slide nomor dua, terutama pada gambar yang ada lingkaran berwarna merah. Jika icon disorot, akan muncul tulisan Insert Media Clip. Icon ini berfungsi mengaktifkan fitur untuk menambahkan video clip pada slide powerpoint 2007, namun dapat juga kita atur untuk menambahkan file musik (suara latar) ke dalam slide file presentasi kita. Klik icon ini untuk mengaktifkan jendela menu berikut ini:
Pada tampilan jendela menu, carilah lokasi di mana Anda menyimpan file musik Anda. Jika Anda sudah menemukan lokasi simpan file Anda, jangan kaget jika file yang Anda cari tidak ada di lokasi simpan tersebut. Untuk memunculkan file-file, klik tanda panah (yang dilingkari warna merah) yang ada di zona sebelah kanan File name:, lalu sorot opsi All Files (*.*). Setelah file-file musik Anda muncul, klik salah satunya, lalu klik tombok OK. Akan muncul jendela konfirmasi seperti berikut:
Jendela konfirmasi ini untuk mengatur bagaimana musik (backsound) diaktifkan ketika slide powerpoint yang disisipkan musik (suara) kita munculkan. Pilih salah satu opsi. Jika opsi Automatically yang dipilih, maka suara akan aktif (diputar) secara otomatis jika slide diaktifkan. Sedangkan jika memilih When Clicked, maka suara akan aktif jika gambar speaker warna kuning pada slide, kita klik.
Jika langkah-langkah di atas dijalankan, maka pada slide powerpoint 2007 yang disisipkan file musik (suara) akan terdapat gambar speaker kuning. Cobalah aktifkan slide powerpoint dalam tampilan Slide Show (bisa dengan menekan tombol F5) dan pada slide yang disisipi file suara klik gambar speaker kuning untuk mencek apakah file suara sudah dapat berjalan baik.